Ciparay, lokasi berendam air panas di tengah hutan alami dengan pemandangan bebatuan sungai

Our latest weekend!!

Duh, rasanya seneng banget kalau sudah bertemu dengan yang namanya ‘weekend‘. Kalau buat saya, weekend itu seperti melepas rutinitas wajib dari hari Senin hingga Jumat. Rutinitas masak yang harus matang pagi-pagi sebelum jam 8, rutinitas nemenin anak sekolah daring, rutinitas cuma ber-4 aja di rumah. Kalau sudah weekend, masak ngga harus matang pagi-pagi, ngga ada sekolah daring dan ada papanya anak-anak di rumah yang bisa nemenin main. Buat saya yang bukan seorang pekerja, weekend juga sangat berarti loh!. Karena ngga sedikit yang bilang, ‘Weekend ngga weekend sama aja, kan kita ngga kerja’. Itu tidak berlaku bagi saya, karena dengan adanya weekend tugas nemenin anak-anak main bisa dibagi berdua suami.

Weekend kali ini sudah direncanakan sejak awal bulan November kemarin. Tanggal 12 Desember kita akan berwisata ke Gunung Bunder. Belum ada tujuan spesifik, ‘mau kemana di Gunung Bundernya’. Karena memang wisata disini banyak sekali, terutama wisata curug atau air terjun. Beberapa kali saya berwisata ke Gunung Bunder, jujur saja saya belum pernah sampai ke salah satu curug yang ada di sana. Terkadang hanya mengitari gunungnya saja dengan mobil, atau sekedar menikmati pop mie atau mie rebus dengan telor setengah matang yang ditemani irisan cabai rawit, rasanya mantap sekali.

Gunung Bunder berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang terletak di Kabupaten Bogor dan merupakan alternatif wisata yang menawarkan pemandangan pegunungan selain puncak. Perbedaan antara kawasan wisata puncak dan gunung salak ini adalah pemandangan alamnya. Jika puncak lebih menonjolkan pemandangan berupa jajaran kebun teh yang terhampar rapi dan meliuk-liuk mengikuti bentuk datarannya, maka gunung salak ini menawarkan berbagai macam pemandangan pohon-pohon yang tinggi sejauh mata memandang. Berbagai jenis pohon yang tidak saya kenal banyak tumbuh disini. Disini juga terdapat banyak pohon pinus, pohon yang saya kenali lewati film The Twilight Series, hehehe.

Gunung Bunder juga memiliki banyak kawasan wisata alam yang menarik selain pemandangan hutan yang alaminya mulai dari curug atau air terjun, kawah ratu, camping ground, wisata outbond dan pemandangan pohon pinus dan berbagai jenis pohon lainnya sepanjang perjalanan mulai dari gerbang utama hingga sampai di gerbang akhir yang hanya berupa pos kecil di sebelah kanan jalan.

Wisata Gunung Bunder di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Gunung Bunder yang terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Salak menawarkan beberapa ragam wisata dan air terjun (curug), diantaranya :
1. Curug Cigamea
2. Curug Cihurang
3. Curug Seribu
4. Curug Ngumpet
5. Curug Pangeran
6. Curug dan Pemandian Air Panas Ciparay
7. Curug Bungsu
8. Kawah Ratu

Kali ini, saya, suami dan teman-teman saya sepakat untuk menuju lokasi pemandian air panas Ciparay saat sudah dalam perjalanan menuju Gunung Bunder. Perjalanan kami menempuh jarak kurang lebih 1 jam dengan mobil dari perumahan dosen Kampus IPB Darmaga. Kami berangkat pukul 7 pagi dan sampai di lokasi pemandian sekitar pukul 9 kurang (sudah termasuk perjalanan dari parkir mobil menuju kolam pemandian).

Ini kunjungan saya yang ke-3 dan yang pertama kali untuk dua orang teman saya. Perjalanan dari area parkir mobil menuju kolam rendam merupakan jalan setapak kecil yang muat dilalui dua hingga tiga orang beriringan. Perjalanan saat sampai menurun dan saat keluar mendaki. Jaraknya tidak begitu jauh, tetapi pendakian pulang cukup menguras tenaga. Pada saat kunjungan saya yang kedua, sekitar tiga bulan lalu. Saat hendak turun menuju kolam, kami berpa-pasan dengan seorang ibu muda yang sedang berhenti, berdiri bersandar pada asistennya dengan nafas tersengal dan seluruh badannya berwarna putih pucat dari wajah hingga ke kakinya. Bagi kita yang sehat secara fisik pun, pendakian pulang cukup melelahkan terlebih untuk orang yang memiliki penyakit yang tidak boleh merasa lelah.

Jalan menuju pemandian air panas Ciparay (menurun).
Jalan menuju Pemandian Air Panas Ciparay (menurun).

Tiket Masuk Wisata Pemandian Air Panas Ciparay

Pos pertama masuk ke Pemandian Air Panas ini berbayar sebesar Rp 10.000,-/orang (anak kecil tidak termasuk). Tetapi ini adalah pos kedua berbayar setelah pos masuk pertama Taman Nasional Gunung Salak. Kalau masuk Taman Nasional Gunung Halimun Salak melalui pintu utama maka kendaraan akan dikenakan biaya belum termasuk perorangan. Di pos paling pertama masuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, orang dewasa dikenakan tiket masuk berbayar Rp 10.000,-/ kepala dan untuk kendaraan roda empat sebesar Rp 15.000,-. Tetapi berhubung kemarin kami masuk dari jalur belakang, kami hanya dikenakan tiket masuk sejumlah Rp 40.000,- untuk 4 orang dewasa.

Pintu masuk menuju Pemandian Air Panas Ciparay.

Ketika memasuki jalan setapak menuju kolam pemandian dari pos terakhir, kami disambut oleh seorang kakek yang sedang bermain alat musik dan duduk di gubug yang terletak tak jauh dari pos masuk. Didekatnya ada tempat seperti bakul nasi yang digantung dan beberapa gulungan uang yang diberikan oleh wisatawan yang melewatinya.

Seorang kakek yang mengamen di dekat pos masuk pertama pemandian.

Ada beberapa tempat berendam yang ditawarkan. Yang gratis tidak berbayar hanya kolam kecil dengan bentuk persegi panjang dengan kotak-kotak kecil ditengah kolam dan juga air kucuran yang mengalir dari pipa-pipa yang dipasangkan pada bak cor yang dibuat untuk menampung air panas.

Kolam rendam mini dan tidak berbayar.
Tempat pancuran air panas di pinggir sungai.

Jika ingin berendam dengan sedikit lebih nyaman maka mereka menawarkan kolam agak besar berbentuk seperti kolam renang yang berbayar Rp 5.000,-/orang (anak kecil belum termasuk, untuk kisaran umur tidak ditentukan, karena anak pertama saya yang berusia 6 tahun pun tidak dipungut biaya). Disini mereka menyediakan dua kolam rendam. Satu untuk anak-anak dengan kedalaman sekitar 70-80 cm dan kolam dewasa dengan kedalaman 120 cm.

Kolam rendam dewasa. Source foto : indotravelingindonesia.blogspot.com
Kolam rendam anak. Source foto : Seputarwisata.com

Mereka juga menyediakan 4 ruangan kolam berendam private (bathtub) yang bisa diisi untuk 1-2 orang dengan tarif Rp 35,000, sepuasnya hingga jam 5 sore. Untuk pemandian air panas Ciparay ini buka 24 jam dan yang berwaktu hanya untuk kolam rendam bathtub.

Disini juga tersedia warung-warung kecil yang menjual aneka snack dan cemilan, serta makanan berat mulai dari mie instant hingga nasi dengan lauknya. Sehingga kalian tidak perlu khawatir akan kelaparan setelah berendam di kolam. Jika tidak membawa baju ganti pun disini ada yang menjajakan celana pendek/panjang dan daster. Toilet dan kamar bilas dikenakan tarif Rp 3.000,-.

Kantin atau warung di lokasi pemandian air panas Ciparay.
Kantin atau warung di lokasi pemandian air panas Ciparay.

Di lokasi pemandian air panas juga terdapat musholla kecil. Tetapi jujur saja saya belum pernah sholat disana hanya sekedar melewatinya saja.

Musholla di lokasi pemandian air panas Ciparay.

Sebenarnya di Ciparay ini tidak hanya menawarkan pemandian air panas saja. Penjaga kolam sesekali memberi tahu pengunjung bahwasanya ada jalan menuju Curug Ciparay yang letaknya agak cukup jauh dari kolam rendam. Saya pribadi belum pernah sampai ke Curug Ciparay. Jika kita melihat ke arah seberang sungai, makan akan terlihat bangunan-bangunan bambu yang berfungsi sebagai penginapan. Ketika sore tiba, biasanya ada yang menawarkan untuk bermalam di penginapan seberang sungai.

Penginapan yang ada di lokasi pemandian air panas terletak di seberang sungai.

Jujur saja, saya pun tidak akan mau menginap di area curug seperti itu yang bisa dibilang di tengah hutan dengan bangunan minimalis, hihi. Untuk sampai ke penginapan kita perlu menyeberangi jembatan bambu yang sering dijadikan lokasi spot foto.

Bangunan penginapan yang tampak berada di seberang sungai.
Jembatan penghubung menuju penginapan.

Kunjungan kedua dan ketiga saya ke lokasi ini, air sungai sangat bersahabat. Sehingga bisa dipakai sarana objek foto dan juga bermain air. Pada kunjungan awal dulu, arusnya sangat deras dam bebatuannya pun tidak terlihat. Saran saya jika sedang bermain di sungai seperti dan hujan turun ada baiknya segera naik dan tidak melanjutkan bermain di sungai karena di khawatirkan adanya banjir bandang yang membuat arus sungai menjadi sangat deras.

Pemandangan sungai yang ditawarkan ketika sampai di lokasi pemandian.

Oh ya, jika berendam di kolam air panas memang sebaiknya tidak terlalu lama. Waktu yang baik sekitar 15-20 menit. Jika ingin berendam lagi setidaknya kita sudah beberapa menit diluar air panas kemudian masuk lagi. Tetapi memang biasanya beberapa wisatawan hanya butuh waktu 1-2 jam untuk bersantai disini sudah termasuk jajan atau makan, berendam dan membilas.

Dan juga harus mempersiapkan perjalanan kembali menuju parkirannya yang berupa jalan tanjakkan sampai di pos pertama masuk pemandian. Jika lelah, berhentilah untuk sekedar menarik nafas dan menikmati pemandangan hutan yang masih “perawan” sepanjang perjalan pulang menuju parkiran.

Pemandangan yang dapat dilihat saat menurun atau menanjak di jalan menuju pemandian
Pemandangan hutan dan gunung.

Jadi, apa kalian tertarik untuk berendam di air panas di Ciparay saat hari libur??

21 komentar pada “Ciparay, lokasi berendam air panas di tengah hutan alami dengan pemandangan bebatuan sungai”

  1. Wah yang udah pernah aku datengin pas SMA itu Curug Seribu, Curug Pangeran, Curug Ngumpet, sama KAwah Ratu. Jadi kangen wisata alam lagi, dulu klo ke curug pulang ps ankle kaki abis deh. hehehehe…. Gatau deh kalau sekarang masih kuat ga naik ke curug. ^^

    Suka

    1. Huaaah banyak banget mbaa.. Jujur aku malah blm ke semua tempat selain Ciparay.. Hihihi
      Seru ya mba.. Kmrn minay ke Kawah ratu tp katanya jalannya 3-4 jam duh ga kebayang kalo bawa anak2 kesana..

      Suka

  2. Wah, sebagai warga Bogor aku belum pernah nih main ke sini, hehe agak parno kalau ke sana pas musim hujan ya takut banjir bandang..penasaran sama pemandian air panasnya..

    Suka

    1. Iyaa betul mba..
      Pertama kali banget aku ke sana sungainya deres banget.. Agak horor jg.. Ngeri … Ga tau sm sekali kalo bawahnya banyak batu2 besar.. Pas kedua kalinya kesini bisa dibilang kering sungainya.. Batunya keliatan semua.. Hayu mbaa siapa tau jodoh pas mudik ke Bogor kita jaln 😁😁

      Suka

  3. Wah, ma sya Allah menyenangkan ya, bisa berendam air hangat di sumber air panas alami seperti itu, mana udaranya segar, pemandangannya indah. Allah Maha Pemurah, semua itu diciptakanNya untuk manusia bahkan sebelum kita meminta. Tapi saya harus tau diri, jalannya yang jauh mendaki dan berundak sepertinya saya musti berpikir berulangkali untuk ke sana. Maklum lansia, hihihi… Tapi gak pa pa, baca tulisan ini sudah cukup untuk turut merasakan suasananya. Terima kasih.

    Suka

    1. Kereen mbak, negara kita emang kaya akan wisata air terjun yaa.. yg deket2 rumah aja blm habis dikunjungi ini udah dapet info lg yang jauh di jawa barat. Ah semoga suatu hari saya bisa berkunjung kesana.

      Suka

      1. Iya mba.. Ini satu gunung bunder aja air terjunnya banyak banget.. Kalau medan menuju air terjunnya mudah mungkin 1 hari bisa menyambangi beberapa air terjun. Sayangnya jauh2 sm bikin kaki pegel mba.. Mba domisilinya dimana kah?

        Suka

  4. Saya pengin kesana tapi keburu pandemi mbak, hihi. Tapi saya setuju sih, semua orang tetep seneng kok dengan adanya weekend walaupun sepertinya everyday udah kayak weekend setiap hari karena kerjanya work from home, hihi

    Suka

  5. Wah.. kangen Bogor 😍 meski baru sekali ke sana tahun 2014 saat nemenin muridku ikut konferensi penulis cilik 🏞 indah sekali ya pemandangannya, masih asli banget alamnya. Makasih ulasannya, mbak Zea 😊 semoga bisa ke Bogor lagi dan main ke tempat2 yg mbak rekomendasikan

    Suka

    1. Iyaa mbaa.. Kalau untuk kawasan Gunung Salak memang masih asri banget dan memang medannya ga begitu mudah jd memang masih asli sekali..
      Mudah2an ada rezeki dan jodohnya untuk bisa kembali ke Bogor mba 🥰

      Suka

  6. Asiknyaaa, selalu suka perjalanan ke gunung gini. Vi rencana pengen ke Gunung Bunder belum kesampaian, hihi. Banyak curug-curug apik ya. Ehm, tapi musholanya memang agak gimana gitu ya yang di lokasi ini 🙈 Ditunggu rekomendasi wisata ‘muncak’nya ya, Mba 😍

    Suka

  7. Sejak jaman SMP pertama kali denger Gunung Bunder memang sering dijadikan tempat kemping yang seruuu, ternyata ada lokasi air panas juga yaa di sana, weekend ke sana seru banget nih, kangen jalan sama anak-anak ke luar rumah sejak pandemi terbatas banget.

    Suka

Tinggalkan komentar