
Mloko Sewu, sekarang ini termasuk dalam kategori tempat wisata daerah Ponorogo yang wajib di kunjungi bagi para pecinta swafoto, pecinta fotografi dan para penikmat pemandangan alam.
Mloko Sewu menawarkan pemandangan Telaga Ngebel dari ketinggian kurang lebih 800 meter dari permukaan laut. Perjalanan menuju Mloko Sewu membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit dari Telaga Ngebel dengan kondisi jalan menanjak dan berliku, meskipun demikian sebagian jalan menuju kawasan ini sudah baik atau terbetonisasi.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi ini mata kami sangat dimanjakan oleh keindahan Telaga Ngebel dari ketinggian dan pohon-pohon pinus yang tinggi menjulang. Lebar jalanannya cukup kecil sehingga harus sedikit ekstra hati-hati jika bertemu kendaraan dari arah berlawanan.
Tidak ada tempat parkir khusus untuk pengunjung wisata Mloko Sewu, para pengunjung diperbolehkan parkir di halaman rumah penduduk yang letaknya sangat dekat dengan kawasan Mloko Sewu ini. Tarif parkir untuk mobil dikenakan biaya sebesar Rp 5.000,-.
Lokasi wisata ini tidak terlalu besar dan biaya masuknya cukup terjangkau, yaitu Rp 10.000,- /orang dewasa. Untuk anak kecil, biayanya adalah 1 tiket dewasa untuk 2 anak kecil. Saya bersama suami dan kedua orang anak saya yang masih dibawah 5 tahun dihitung 3 tiket orang dewasa.
Hampir seluruh tempat yang dibentuk di lokasi wisata ini sangat cocok untuk dijadikan spot foto. Pada awal masuknya, kami disambut oleh gerbang bambu dengan tulisan Sugeng Rawuh. Kemudian jalan menanjak berupa tangga yang dihiasi bambu berbentuk tangga pada bagian atasnya.
Fasilitas lokasi wisata ini pun sudah dilengkapi dengan Musholla kecil, gazebo, rumah pohon, warung kopi dan yang pastinya ada adalah spot foto.
Beberapa spot foto yang ditawarkan Mloko Sewu memiliki latar belakang yang sangat indah. Yang paling favorit adalah spot foto dengan balon udara, sebuah kusen dan daun pintu tanpa kaca, sebuah ayunan yang cukup tinggi dan sebuah perahu setengah badan. Semua spot foto itu memiliki latar belakang Telaga Ngebel.
Selain itu, spot foto yang lainnya dilatar belakangi oleh hutan pinus serta tanaman-tanaman hias yang tertata dengan sangat rapi.

Kami pun tidak ingin ketinggalan berswafoto bersama di dalam balon udara, di depan kusen dan pintunya, diayunan besar serta di atas kapal setengah badan. Semua itu membuat kami tak hentinya berdecak mengagumi keindahan alam yang diciptakan Allah untuk bumi Indonesia.

Ada beberapa kawasan wisata di Ponorogo yang letaknya tidak berjauhan. Salah satunya yaitu, Terowongan Belanda yang letaknya juga tidak jauh dari Telaga Ngebel. Berhubung kami tiba setelah jam sholat Jumat di Telaga Ngebel, maka kami memutuskan untuk memilih lokasi wisata yang ramah anak.
Ketika membaca “Terowongan Belanda” saya kembali teringat dengan “Lorong Belanda” yang ada di Bukittinggi, Padang. Untuk lokasi wisata seperti itu, menurut saya pribadi tidak ramah anak karena meskipun kaya akan sejarah tetapi belum waktunya untuk membawa anak dibawah usia 5 tahun untuk berkunjung ke sana.
Maka kami memilihi lokasi wisata Mloko Sewu sebagai destinasi kedua yang cukup ramah anak. Oh ya, Mloko Sewu ini dikenal dengan wisata “Pintu Langit” dari sini juga kita bisa memandangi keindahan matahari terbenam di sore hari.
Jadi, buat teman-teman yang sedang berkunjung ke daerah Madiun ataupun Ponorogo jangan sampe kelewatan ya untuk menyempatkan diri mampir ke Mloko Sewu ini…. ☺️☺️

(Ponorogo, 14 Juni 2019)