
Hari pertama kunjungan saya ke Palembang untuk yang kedua kalinya adalah berkunjung ke lokasi proyek suami dan selanjutnya berkunjung ke wisata reiligi Bayt Al-Qur,an Al-Akbar di daerah Gandus, Palembang dan ditutup dengan menyusuri kawasan Sungai Musi di malam hari sambil menikmati makan malam dengan teman suami dan keluarganya.
Hari kedua kami habiskan berkunjung ke rumah teman, tetapi kali ini yang kami kunjungi adalah rumah teman saya. Orang Boyolali yang hijrah ke Palembang ikut dengan suaminya. Teman semasa sekolah di pondok.
Hari ketiga kami habiskan untuk berkunjung mengelilingi lokasi wisata Palembang. Pagi hari setelah sarapan, kami segera berangkat menuju kawasan sungai musi. Karena jarak dari hotel menuju kawasan ini sangat dekat, kami memutuskan untuk berangkat menggunakan transportasi ojek online. Saya ingin sekali punya beberapa kenangan yang bisa diabadikan dalam sebuah foto dengan suasana yang terang. Kawasan itu masih tampak sangat sepihanya ada beberapa mobil terparkir dan beberapa orang jualan yang berkeliling menggunakan keranjang jinjing supermarket.
Senang sekali rasanya melihat suasana yang sepi jadi bisa bebas berswafoto tanpa terganggu dengan iklan, hehehe. Kota Palembang tidak dingin di pagi hari tapi masih cukup sejuk untuk dinikmati. Karena memang tidak ada lokasi wisata yang bisa dikunjungi selain Museum Mahmud Badaruddin II, maka sisanya adalah lokasi wisata ikon kota Palembang. Seperti jembatan Ampera, tulisan ‘Palembang’, tugu ikan dan tembok bertuliskan “Benteng Kuto Besak”.
Lokasi wisata sepanjang sungai musi ini lebih enak dinikmati ketika hari masih pagi atau sudah menjelang sore. Karena memang disana saat menjelang siang sudah terasa panas sekali. Malam hari pun disini cukup ramai meskipun bukan di akhir pekan.
Foto pertama kami berlatarbelakang jembatan Ampera dengan berbagai angle setelah puas hanya beberapa langkah kami berswafoto di tulisan ‘Palembang’ dan tetap bisa mendapatkan latar belakang jembatan Ampera. Tak jauh dari tempat itu, kita bisa berswafoto dengan latar Tugu Ikan.

Tugu ikan ini adalah ikan Belido, yang saya tau dari pertanyaan-pertanyaan saya ke orang-orang yang tinggal di Palembang, ikan Belido ini ikan khas sungai musi yang populasinya semakin sedikit belakangan ini. Saya juga baru sekali ini mendengar nama ikan Belido, tugu ini di malam hari bermandikan lampu berwarna-warni yang menyala bergantian. Diseberang tugu ikan Balido ini, kita bisa melihat tembok hijau yang berdiri kokoh dengan tulisan yang tertempel bernada ‘Benteng Kuto Besak’. Benteng Kuto Besak saat ini adalah area KODIM SRIWIJAYA. Belum banyak sejarah yang saya baca yang menceritakan tentang Benteng Kuto Besak. Semoga suatu hari nanti, saya bisa mengulik sejarah Benteng Kuto Besak dan menjadikan judul tersendiri dengan sejarah yang lengkap didalamnya.

Saya berkunjung tepat beberapa bulan sebelum Asian Games Jakarta-Palembang berlangsung. Banyak infrastruktur yang masih dalam proses pengerjaan termasuk salah satunya adalah MRT Palembang. Saat saya berkunjung ke Palembang ini hampir dilokasi-lokasi tertentu banyak atribut Asian Games. Termasuk salah satunya maskot 3 hewan asli Indonesia, yang dipanggil Bhinbhin, Kaka dan Tutung (mudah-mudahan ngga salah).
Mungkin jika kalian berkunjung ke sungai Musi akan masih ada patung maskotnya. Karena dilihat dari bentuk patungnya yang kokoh sepertinya akan tetap berada disitu sebagai kenangan yang akanmenjadi sejarah bahwa Palembang pernah menjadi tuan rumah Asian Games di tahun 2018.