
Dan lagi, postingan ini tak jauh dari kata planning. Banyak orang bilang, ‘Apa-apa kalau direncanain suka ngga jadi.’ Mungkin sebagian benar tetapi sebagian bisa salah juga kalau menurut saya. Waktu awal-awal merencanakan kunjungan ke Kebun Raya Bogor ini, perencanaannya hanya 2 minggu dan sempat terjadi misskomunikasi. Padahal rencana jalan-jalan ke Kebun Raya ini memang saya yang mengusulkan. Awal saat saya mengusulkan saya memang berniat untuk mengunjungi Kebun Raya di hari Sabtu. Tetapi ternyata, saya tidak menulisnya didalam buku agenda bulanan saya kalau di tanggal 23 itu seharusnya terjadwalkan untuk kunjungan ke Kebun Raya bersama teman.
Kembali ke postingan Daily Plan Routine (Part 1)https://darufirenzeasuprantio.wordpress.com/2019/02/25/daily-plan-routine-part-1/
Dimana saya menuliskan , sudah 2 minggu saya tidak membuka buku agenda saya. Hingga akhirnya pada Jumat malam di tanggal 22 Februari kemarin, teman saya menanyakan perihal keberangkatan ke kebun raya di akhir pekan ini. Setelah obrolan pendek akhirnya kita menyepakati kunjungan di hari Minggu. Yah, ini terjadi karena memang saya tidak menulis dalam waktu lama di dalam agenda saya.
Mengapa tidak menuliskan jadwal di kalender ponsel? jawabannya simpel aja. Karena kalendernya tersinkronisasi dengan Google maka saya lebih memilih untuk membuat jadwal manual.
Kenapa tidak dimatikan saja sinkronisasinya? jawabannya, karena memang beberapa agenda ada yang perlu di sinkronisasi dengan Google.
Setiap kita punya prioritas dalam menentukan pekerjaan kita, kegiatan kita dan apapun yang berhubungan dengan kehidupan kita. Di zaman digital ini, saya percaya banyak mesin pencari yang sudah menyimpan banyak data-data saya yang tersimpan didalam ponsel. Betul bukan??
Nah menurut saya, tidak semua harus disimpan dalam si ponsel pintar karena itu mungkin adalah privasi kita yang bisa menghindarkan kita dari tindakan jahat orang-orang yang ingin melukai kita.
Kembali ke judul ‘Kebun Raya Bogor’, disini saya akan sedikit membantu memberi informasi Harga Tiket Masuk yang berlaku pada tanggal 24 Februari 2019 kemarin sebesar Rp 15.000,- untuk wisatawan lokal. Untuk wisatawan asing saya lupa, tetapi kalau tidak salah sekitar Rp 20.000,- sampai Rp 25.000,-. Tiket ini berlaku untuk anak usia 4 tahun ke atas.
Luas area Kebun Raya Bogor sekitar kurang lebih 87 hektar. Jadi tidak memungkinkan untuk jalan kaki ya untuk berkeliling Kebun Raya dari pintu masuk utama sampai ke pelosok bagian dalam apalagi jika membawa anak kecil. Mereka menyediakan kereta wisata dengan tarif Rp 15.000,- untuk usia 5 tahun ke atas dan Rp 10.000,- untuk usia 1-5 tahun.
Di kebun raya ini juga memungkinkan untuk bawa sepeda sendiri ya. Boleh membawa makanan dari luar tetapi didalam juga ada pedagang makanan tetapi untuk makan berat tidak terlalu banyak. Untuk Sabtu-Minggu kendaraan pribadi tidak diperbolehkan masuk. Kemarin saya memarkirkan mobil di gedung Kementrian (lupa gedung apa) posisinya disamping Museum Tanah, tepat diseberang Kebun Raya Bogor dikenakan ‘tarif nembak’ sebesar Rp 20.000,-. Tetapi untuk parkir disekitar pinggir-pinggir Kebun Raya mungkin sekitar Rp 2.000,–Rp 5.000,-.